Apa Itu Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit kelainan yang terjadi pada bola mata akibat adanya kerusakan pada saraf pusat mata dengan tiga ciri-ciri glaukoma yaitu peningkatan tekanan intraokular, perubahan warna pada bola mata dan hilangnya lapang pandangan mata.
Intraokular adalah tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata terhadap lapisan atau dinding bola mata.
Indeks angka tekanan intraokular pada mata normal berada di angka 21,24. Defek lapang pandangan mata biasanya dimulai dari tepi mata dan tidak selalu simetris dengan mata sebelahnya, namun pasien yang mengalami glaukoma sudut tertutup sangat berpotensi mengalami hilangnya lapang pandangan mata. Berbeda dengan glaukoma sudut terbuka yang terkadang tidak menunjukkan gejala sakit mata yang serius, namun lama – kelamaan pasien akan menunjukkan gejala glaukoma seperti penglihatan kabur, objek pandangan serasa ada kabut, pada tingkat yang lebih parah gejala glaukoma sudut terbuka ditandai dengan penglihatan yang gelap.
Penyebab glaukoma adalah karena meningkatnya tekanan dalam bola mata. Bola mata kita berisi suatu cairan khusus. Dalam keadaan normal, cairan ini secara rutin terus diproduksi dan keluar lewat pembuluh halus. Namun, bila entah karena adanya infeksi, radang, dan adanya cedera pada struktur halus bola mata, cairan itu jadi terhambat keluar, sehingga cairan yang menumpuk akan menimbulkan tekanan pada bola mata. Tekanan yang kadang tidak menimbulkan rasa sakit ini mengakibatkan rusaknya saraf mata (optik), sehingga bisa mengakibatkan kehilangan penglihatan. Glaukoma ada dua macam, glaukoma kronis dan glaukoma akut.
Glaukoma kronis, peningkatan tekanan dalam mata terjadi dalam masa beberapa bulan atau tahun tanpa terjadi gejala apa – apa. Kerusakan saraf optik dimulai dari pandangan samping yang akan hilang secara perlahan. Begitu perlahannya sampai sering kali penderita tidak menyadarinya. Bila ini tidak terdeteksi dan tidak diobati akan mengakibatkan kebutaan total.
Gejala glaukoma umumnya terjadi secara tiba-tiba, adanya rasa sakit kepala hebat atau nyeri di mata atau kening, mual, mata memerah, penglihatan kabur atau seperti ada pelangi di sekitar lampu pada malam hari, pupil yang tetap dan melebar dan kelopak mata bagian atas membengkak.
Glaukoma bukan kanker dan tidak menular. Penyakit ini juga tidak ada hubungannya dengan katarak, namun bila sakit katarak terus dibiarkan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius yaitu glaukoma. Bila glaukoma mata dapat diatasi dengan baik sebelum terjadi kerusakan retina dan saraf mata, biasanya ada harapan untuk pulih kembali.
Glaukoma, terutama banyak dialami wanita, berusia di atas 50 tahun, punya riwayat glaukoma dalam keluarga. Tetapi anak laki – laki mempunyai risiko lebih besar daripada anak perempuan. Bagi penderita diabetes, memiliki resiko terkena glaukoma tiga kali lebih besar, seperti juga pada penderita tekanan darah tinggi dan sakit jantung.
Cara Mengatasi Penyakit Glaukoma
Tanpa Obat
Glaukoma harus dirawat dengan obat atau tindakan lain. Hanya selama perawatan ada hal yang harus diperhatikan, antara lain :
Hindari masalah emosional yang bisa meningkatkan tekanan dalam mata.
Jangan merokok. Tembakau bersifat mengerutkan pembuluh darah, sehingga mengurangi pasokan darah ke mata.
Obat Bebas
Produk K-link yang digunakan antara lain :
– K-LINK Kinotakara
Dosis: Awal digunakan sebanyak 3-5 dos, sedangkan dosis pemeliharaan 1-2 pasang koyo Kino dalam seminggu ditempel di telapak kaki bagian agak ke atas.
– UIE K-Liguid Chlorophyll
Dosis : 3x 1 sloki dilarutkan dim 1 gelas air sehari. Meningkatkan kadar oksigen darah dan melancarkan peredaran darah.
– OmegaSqua
Dosis : 2 x 1-2 kapsul lunak sehari diminum sebelum makan, untuk menstabilkan tekanan cairan dalam tubuh dan cairan di dalam mata. Selain menjaga sel mata dan retina agar tidak rusak.
Obat / Tindakan Dokter
Segeralah periksakan diri ke dokter bila ada tanda – tanda atau ciri-ciri glaukoma tampak terlihat. Pendeteksian lebih awal akan lebih baik, untuk menurunkan tekanan dalam bola mata, dokter memberikan obat tetes khusus berbahan timolol maleat dan betaksolol HCl, yang membantu mempertahankan penglihatan.
Selain itu juga obat minum berbahan asetazolamida bersifat diuretik, yang bisa mengatur keluarnya cairan dalam tubuh. Juga obat penghilang rasa sakit. Bila obat tidak bisa membantu, mungkin akan dilakukan tindakan operasi (bisa dengan operasi laser) untuk membuka saluran pengeluaran cairan.