Sehat Jiwa Raga EDUCATION,SOUL Undangan Pernikahan Sekali Seumur Hidup

Undangan Pernikahan Sekali Seumur Hidup

undangan pernikahan sekali seumur hidup
Sehat Jiwa Raga

Menikah Bukan Untuk Menjadi Sama Namun Untuk Saling Melengkapi

Kita sering mendengar masukan, arahan atau nasehat bagi mereka yang masih hidup melajang supaya mencari pasangan yang sepadan atau seimbang, dalam arti yang sebanyak mungkin persamaannya, baik secara karakteristik, pendidikan, ekonomi, budaya, sosial, latar belakang keluarga dan yang terutama agama atau keyakinan. Namun walaupun kita sudah memilih yang banyak persamaannya, maka setelah menikah banyak orang menyadari bahwa mereka menemukan banyak perbedaan. Orang akan stress jika menikah dan menargetkan untuk menjadi sama dengan pasangannya. Padahal sebenarnya makna perkawinan atau pernikahan adalah untuk saling melengkapi bukan untuk menjadi sama . Dan untuk itu terima apa adanya pasanganmu mulai dari sifatnya, temperamennya, karakternya atau bahkan penampilannya. Kita tidak bisa merubah pasangan dengan mencela, menuntut, mengomelinya. Penerimaan itu sangat diperlukan karena sifat menerima sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar seorang manusia. Penerimaan membuat seseorang merasa bahagia, sikap hati bahagia dan sanggup mengubahkan hati yang sempat kecewa, sempat menyesal, bahkan di saat seseorang merasa terlalu buru-buru mengambil keputusan untuk menikah. Dalam pasangan hidup juga bisa frustasi karena merasa berbeda, tidak satu visi, tidak satu pelayanan. Mulailah belajar untuk menerima, dan yang cukup efektif untuk bisa menerimanya adalah mulai melihat sisi baiknya, melihat perbedaan itu sebagai pelengkap, ibarat seperti tulang rusuk kita yang hilang akhirnya ditemukan kembali. Setiap kita pribadi demi pribadi sudah semestinya bisa mengucapkan syukur untuk pasangan kita, untuk kebiasaannya, untuk sikap – sikapnya, sosok seorang manusia yang terus mendampingi hidup kita sampai ajal menjemput.
Ketika kita mulai memanjatkan doa kepada Sang Pencipta dan Pemilik hidup kita ini dan mengucapkan pujian syukur tentang pasangan saya, kita yakin kita akan menemukan banyak hal yang mulai berubah, akan banyak hal yang baik yang bisa terjadi dan semuanya akan indah pada waktunya. Terima dan mengucap syukurlah, mulai ucapkan kata-kata ucapan syukur. Ingatlah, laki – laki akan meninggalan orang tua, untuk bersatu dengan isterinya, sehingga MENJADI SATU daging.
Bersatu sehingga mereka ‘utuh’ kembali. Yang tidak ada di Adam karena ‘diambil’ oleh Allah dan berubah menjadi Siti Hawa di saat Allah mengembalikan sehingga mereka “lengkap’ kembali. Dengan kata lain pernikahan bukan untuk menjadi sama tetapi untuk saling melengkapi.
Pernikahan merupakan suatu keinginan dua insan untuk menyatukan pandangan, memadukan nasib atau takdir, serta mendampingkan dua kepribadian yang tidak selalu sama latar belakangnya, melalui suatu ikatan yang dilindungi agama dan hukum. Cinta bersemi, tumbuh, dan berkembang melalui proses yang terjadi pada dua pribadi tadi. Masing-masing pribadi akan saling memberi arti bagi terwujudnya sebuah cinta.
Kesetiaan dan perhatian adalah bagian dari usaha untuk memupuk terwujudnya cinta, namun tidak selalu menyatakan cinta itu sendiri. Sebab, seseorang bisa saja menyatakan setia dan memberikan perhatian yang penuh tanpa rasa cinta. Karena ada banyak perkawinan yang dibentuk dengan tanpa cinta, dengan berbagai alasan yang lain namun memiliki sekepakatan untuk membentuk bahtera rumah tangga.
Karena memang kita semua tidak bisa mengukur cinta seseorang dengan alat ukuran kata – kata, karena akan memberikan hasil yang semu. Sebab cinta itu merupakan bagian dari emosi, karena itu lebih mudah dirasakan daripada diperkatakan. Perkawinan yang tidak punya dasar kokoh biasanya akan mudah runtuh oleh sandungan dan benturan, terutama pada masa penyesuaian, karena sering menimbulkan gesekan, yang jika tidak saling mengerti, memahami dan memaafkan pasangan, biasanya akan berakhir di tengah jalan dengan memilih perceraian.
Kasus seperti ini sering disebabkan oleh ketidak matangan emosional seseorang yang tidak sejajar dengan perkembangan sosial. Akibatnya, jika masing – masing pihak tetap bertahan dengan pola dan kebiasaan masa lajangnya, maka konflik dan keteganganlah yang akan terjadi. Kemampuan dan kemauan meminimalkan perbedaan, serta pemahaman karakter pasangan adalah salah satu upaya agar dalam keluarga yang baru dibentuk, mampu menghasilkan suasana baru yang dapat diterima bersama, yang merupakan suatu sosialisasi yang baru pula. Dalam suasana lingkungan yang mantap, tanpa gesekan yang mengejutkan, apa lagi menakutkan, maka perkembangan anak akan berjalan secara seim
dan diserasikan sehingga Masing, sing terpuaskan. Proses adaptasi, Peng suaian dan padu-memadu ini dapati, langsung secara singkat, tetapi bisaj perlu waktu lama, bahkan mungkin dak dapat dipersatukan.
Jika diantara kedua pribadi telah dapat banyak kesamaan, biasanya .. lam waktu cepat akan terjadi peny suaian, sehingga lingkungan pada situs yang baru sudah terbentuk. Tetapi ji masing-masing memiliki ciri khas dala kepribadiannya, maka proses peny. suaian akan mengalami hambatan d. mungkin terjadi konflik atau ketegan an. Konflik biasanya dapat diatasi d ngan mencari pengertian dari yang lai nya dengan cara give and take.
Banyak hal dan keadaan dibutuhk. untuk membuat dan mempertahank. keterpaduan, diantaranya dengan b nyak komunikasi dan tukar pikiran u tuk saling mengerti. Bukankah deng. banyak mengerti berarti banyak m maafkan?
Menurut Dr. Gerard Paat, MPH, p kar seks yang juga konselor, kondisi Ia yang amat diperlukan adalah tukar-m: nukar afeksi dan perhatian, yang dap. membawa kemesraan dan kehangatan Dengan suasana yang demikian, banya persoalan rumah tangga dapat dibicari. kan bersama dan dipecahkan secara ter. buka, jujur, penuh pengertian dan salin, mempercayai. Sehingga dengan demi kian tumbuhlah rasa kedekatan, dan ke mitraan, yang dengan sendirinya akan diikuti dengan bertambahnya rasa kasih dan sayang.
Penyesuaian diri, kepuasan dan kebahagiaan apakah senantiasa sama sampai akhir hayat? Terkadang dengan bertambahnya usia perkawinan, akan le bih saling mengerti dan lebih serasi, namun tidak semuanya berlaku demikian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *