• IBNU ABBAS
– Jangan engkau bertengkar dengan orang kurang akal, nanti ia menyakitkan kamu, dan jangan bertengkar dengan orang yang penyantun, nanti ia benci kepada kamu.
– Hafalkanlah dari padaku lima perkara setelah engkau mendahulukan dari orang-orang tua.
Jangan kau buka rahasia padanya. Jangan engkau mencaci kepada seseorang.
Jangan melakukan kedustaan kepadanya.
Jangan engkau berbuat durhaka kepadanya suatu pekerjaan, dan ia melihat daripada engkau pengkhianatan.
– Bertukar pikiran tentang ilmu sebahagian dari malam, lebih aku sukai daripada berbuat ibadah di malam itu.
– Disuruh pilih pada Sulaiman bin Daud as.antara ilmu, harta dan kerajaan. Maka dipilihnya ilmu, lalu dianugerahkan kepadanya harta di kerajaan bersama ilmu itu.
– Kalau sekiranya Firaun berkata baik kepadaku, niscaya aku balas kepadanya dengan pula.
– Sesungguhnya Allah Hidup, Yang Pemurah, Yang Memaafkan dan Yang Menyebut dengan sindiran (kinayah).
• IBNU ABIL HAWARI
– Telah memberi nasihat guruku Abu Sulaiman: ”Hai Ahmad! (nama dari Abil Hawari), janganlah engkau berteman, selain dari salah seorang dari dua orang yang dapat engkau peroleh manfaat padanya mengenai urusan duniamu atau orang yang engkau dapat menambahkan bersama dia dan memperoleh kemanfaatan dengan dia mengenai urusan akhiratmu!
Dan berurusan dengan orang lain dari yang dua ini, adalah dungu sekali”.
• IBNU KHALDUN
– Bahagia itu adalah tunduk dan patuh mengikuti garis-garis yang ditentukan Allah dan perikemanusiaan.
• IBNUL MUBARAK
– Aku heran orang yang tiada menuntut ilmu!
Bagaimana ia mau membawa dirinya kepada kemuliaan?
– Manusia ialah orang berilmu, sedang raja adalah orang yang zuhud, yang memakan dunia dengan agama adalah orang hina. (Beliau tiada memasukkan orang tak berilmu dalam golongan manusia).
• IBNU QURRAH
– Kesenangan tubuh itu terletak pada sedikit makan, kesenangan jiwa terletak dalam sedikit berbuat buruk, kesenangan hati terletak di dalam sedikit kepentingan, kesenangan lidah terletak dalam sedikit berbicara yang bukan – bukan.
• IBNUL MU’TAZ
– Yang menyampaikan rahasia padaku, maka aku tegakkan menyembunyikannya. Aku simpankan dalam dadaku, maka jadilah dadaku kuburannya.
• IBNU MAS’UD
– Haruslah engkau berilmu sebelum ilmu itu diangkat. Diangkat ilmu itu adalah dengan kematian perawi-perawinya. Demi Tuhan yang jiwaku di dalam kekuasaan-Nya! Sesungguhnya orang-orang yang syahid dalam perang sabil, lebih suka dibangkitkan oleh Allah nanti sebagai Ulama. Sesungguhnya tak ada seorangpun yang dilahirkan berilmu. Karena ilmu itu , adalah dengan belajar.
– Sesungguhnya aku amat benci melihat orang kosong (nganggur), tidak untuk urusan dunianya dan tidak untuk urusan akhiratnya.
• IBNUS SAMAK
– Aku tidak melihat diriku diberi pahala dengan meninggalkan dusta. Karena aku meninggalkannya lantaran sombong.
• IBRAHIM AN NAKHA’I
– Janganlah engkau putuskan hubungan dengan temanmu dan janganlah engkau memboikot dia ketika berdosa dengan dosa yang dikerjakannya. Karena dia mengerjakannya pada hari ini dan meninggalkannya hari esok.
– Manusia dibinasakan oleh dua sifat, yaitu kelebihan harta dan kelebihan perkataan.
• INGE, W.R.
– Masa paling tepat untuk membentuk karakter seseorang anak ialah seratus tahun sebelum anak itu dilahirkan.
• INGERSOL
– Ujian besar bagi keberanian di atas bumi ini adalah menanggung kekalahan tanpa kehilangan hati.
• INGGIT GANARSIH
– Jadikanlah dirimu sebagai lautan yang luas, apapun kejadian itu harus diterima dengan tawakkal dan dengan iman yang tebal.