- ABDULLAH AL HASAN
Awaslah bertengkar dengan orang! Karena engkau tidak akan dapat mengelakkan penipuan terhadap orang penyantun atau tindakan yang tiba-tiba terhadap orang tercela.
- ABDULLAH BIN UMAR
– Demi Allah! Jikalau aku berpuasa siang dimana tiada berbuka padanya dan aku bershalat malam, dimana aku tiada tidur padanya, dan aku belanjakan hartaku yang baik-baik pada jalan Allah, maka aku mati pada hari aku mati dan tiada ada dalam hatiku kasih sayang pada orang-orang yang mentaati Allah, dan kemarahan kepada orang-orang yang mendurhakai Allah, niscaya tiadalah bermanfaat sedikitpun kepadaku.
– Sesungguhnya kebajikan itu suatu perkara yang mudah, muka yang jernih dan perkataan yang lemah – lembut.
- ABDULLAH MASRUR. M. H.
– Tambang emas dalam diri Anda adalah pikiran Anda. Anda dapat menggali sepuas yang Anda inginkan.
– Kalau anda ingin maju maka lihatlah tiap-tiap perkembangan perubahan situasi. Di sana ada kesempatan untuk hidup semakin dekat dengan Sang Pencipta.
– Jangan dibunuh sainganmu agar engkau sendiri tiada kehilangan semangat bersaing.
- ABDUL RAHMAN BIN AUF
– Ada orang yang menanyakan kepada Abdul Rahman bin Auf : “Apakah sebabnya maka tuan menjadi kaya?” , AbdulRahman bin Auf menjawab : “Karena tiga perkara yaitu : Tiada aku tolak keuntungan sekali-kali, tiada orang yang meminta padaku hewan, lalu aku lambatkan menjualnya, Dan tidak aku menjual dengan tangguhnya pembayaran”.
- ABIKORS
– Orang yang tidak merasa bahagia dengan yang sedikit, selamanya tidak akan pernah menemui kebahagiaan.
- ABUD DARDA
– Ikhlaskan bergaul dengan orang mukmin dan berbaik-baiklah budi pekerti dalam bergaul dengan orang jahat, karena orang jahat rela dengan budi pekerti yang baik pada lahirnya.
– Apabila berubah temanmu dan bertukar keadaan dari padanya, maka janganlah engkau tinggalkan dia, sebab wajar sesekali ia membelok dan tidak selalu jalan terus melurus.
– Barangsiapa berpendapat bahwa pergi menuntut ilmu bukan termasuk jihad, maka dia adalah orang kurang pikiran dan akal.
– Lebih suka aku mempelajari satu masalah, dari pada mengerjakan shalat satu malam.
– Sesungguhnya setengah dari kesempurnaan bertaqwa adalah bahwa hamba itu menjaga diri pada barang yang seberat biji sesawi, sehingga ia meninggalkan setengah dari apa yang dipandangnya halal, karena ia takut itu haram, sehingga menjadi hijab antara dia dan neraka.
- ABU DZAR
– Apabila telah bertukar temanmu dari apa yang ada padanya, maka tegurlah dia, dimana tadinya engkau menyayanginya.
– Sendirian adalah lebih baik daripada mengambil teman duduk bersama dengan orang – orang jahat, dan teman duduk orang baik adalah lebih baik dari pada sendirian.
- ABU HURAIRAH
– Sesungguhnya orang yang berkata-kata dengan perkataan, yang tiada dijumpainya bagi perkataan itu hal yang penting, maka ia akan jatuh dalam neraka Jahanam. Dan sesungguhnya orang yang berkata-kata dengan perkataan, apa yang dijumpainya bagi perkataan itu, hal yang penting, maka ia diangkat oleh Allah ke dalam sorga yang tertinggi.
- ABUL ASWAD
– Tidak ada yang lebih mulia dari ilmu. Raja – raja itu menghukum manusia dan para alim ulama itu menghukum raja-raja.
ABU MUAWIYAH AL ASWAD
– Teman-temanku semuanya adalah lebih baik daripadaku. Lalu orang bertanya kepadanya: ”Bagaimanakah maka menjadi begitu?” Ia menjawab: ”Mereka semuanya memandang, bahwa aku mempunyai keutamaan dari padanya. Dan barangsiapa melebihkan aku di atas dirinya, maka ia adalah lebih baik daripadaku.
- ABU SAID ATSAURI
– Apabila engkau ingin mengambil seseorang menjadi teman, maka buatlah dia supaya marah kemudian selundupkan kepadanya orang yang akan bertanya tentang engkau dan rahasia tentang engkau. Kalau ia mengatakan yang baik dan menyembunyikan rahasia mu, maka ambillah dia menjadi teman.
- ABU SULAIMAN AD DARANI
– Jikalau dunia bagiku semua maka aku letakkan ke dalam mulut teman-temanku, supaya aku bebaskan untuk teman itu.
– Sesungguhnya aku suapkan sesuap makanan kepada temanku, maka aku memperoleh rasanya pada khulkumku.
– Bukanlah bernama ibadah pada kami bila engkau letakkan kedua tapak kakimu berbaris, sedangkan makanmu diberikan oleh orang lain. Tetapi mulailah dengan dua potong roti , peliharalah keduanya, kemudian beribadahlah.
- ABU YUSUF BIN ISHAQ AL KINDI
– Hendaklah orang yang hendak mencapai keutamaan menjadikan teman sahabatnya menjadi kaca perbandingan untuk dirinya, tiap – tiap datang kepadanya seruan syahwat. Orang lain mengerjakan syahwat dan menurut seruan jahat, terancam oleh bahaya yang ngeri. Maka insyaflah si penuntut keutamaan, dinasihatinya dirinya sendiri jangan sampai dia terjatuh pula.
- ADDISON YOSEPH
– Barangsiapa yang mempunyai kepercayaan yang kuat tak tergoncangkan terhadap Tuhan, adalah kuat sekali dalam kekuasaannya, pandai karena kebijaksanaannya, beruntung karena kebahagiaannya.
- AESCHYLLUS
– Bagi orang yang berusaha sungguh-sungguh, Tuhan meminjamkan tangan penolongnya.
- AESOPAS
– Adalah mudah untuk bersikap berani dalam jarak yang aman.
- AGUS SALIM, HAJI
– Sekiranya angkatan muda tidak dipersenjatai dengan jiwa agama akan hancurlah akhlaq angkatan dan bangsanya.
- AGUSTIN, ST
– Bijaksana adalah pangkal dari persahabatan yang kekal.
- AHMAD BIN HAMBAL
– Tiadalah yang menjatuhkan aku ke dalam bencana selain karena berteman dengan orang yang aku tidak malu kepadanya.
- AL AHNAF
– Hak teman, yaitu engkau tanggung daripada nya tiga perkara: Kezholiman marah, kezholiman percaya dan kezholiman salah.
– Persaudaraan itu adalah mutiara yang halus, jikalau engkau tidak menjaganya, niscaya mendatangkan beberapa bahaya.
– Hampirlah orang berilmu itu dianggap sebagai tuhan. Dan tiap-tiap kemuliaan yang tidak dikuatkan dengan ilmu, maka kehinaanlah kesudahannya.
- AIKMAN
– Berbahagialah orang yang terlalu sibuk untuk merasa cemas di waktu siang, dan terlalu mengantuk untuk cemas di waktu malam.
- AISYAH, R.A.
– Orang mukmin itu adalah saudara orang mukmin, tiada memperoleh ghanimah daripadanya dan tiada merasa malu kepadanya.
- AKRAMAH
– Ilmu itu engkau letakkan pada orang yang baik dan tidak membuat ilmu menjadi sia – sia.
- ALEKSANDER AGUNG
– Jika ada kemauan tak ada yang mustahil.
– Karena saya tak pernah ragu – ragu, maka saya memperoleh kemenangan – kemenangan yang hebat.
- ALFIERI, VITTORIO
– Seringkali ujian bagi keberanian bukanlah berani mati, tetapi berani hidup.
- ALFRED ADLER
– Siapa saja yang tak ada perhatian kepada sesamanya, tidak saja mengalami banyak sekali kesukaran-kesukaran dalam hidupnya sendiri, akan tetapi juga akan mendatangkan kesukaran bagi lingkungannya. Mereka itulah merupakan orang-orang yang gagal di dunia ini.
- ALI BIN ABI THALIB
40. Wahai para saudagar! Ambillah yang benar, niscaya kamu selamat! Janganlah kamu menolak keuntungan yang sedikit, supaya kamu memperoleh keuntungan yang banyak.
– Haruslah kamu berteman! Karena teman – teman itu alat media di dunia dan di akhirat.
– Orang yang tiada memujikan temannya di atas niat yang baik niscaya tiada akan dipujikan di atas perbuatan yang baik.
– Sesungguhnya lebih baik dua puluh dirham aku berikan kepada teman-temanku di jalan Allah, dari pada bersedekah seratus dirham kepada orang-orang miskin.
– Yang terjahat dari teman-teman, ialah orang yang merasa berat untuk kamu, orang yang memperlakukan kamu berlemah lembut dan orang yang membawa kamu kepada meminta maaf.
– Janganlah kamu berteman dengan orang bodoh. Awasilah dirimu dan orang-orang yang engkau sayangi. Betapa banyak orang yang bodoh, memburukkan orang penyabar ketika ia mengambil menjadi temannya Dibandingkan yang seorang dengan yang seorang, apabila orang itu sama-sama berjalan yang mempunyai sesuatu perbandingan
qalbu terhadap qalbu, yang mempunyai petunjuk ketika mengalami perjumpaan.
– Hiduplah dalam ketaatan dengan duduk – duduk dengan orang yang disegani.
– Kesempatan datangnya seperti awan berlalu oleh karena itu pergunakanlah selagi ia tampak di hadapanmu.
– Ilmu itu lebih baik dari pada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum seperti seorang hakim dan harta terhukum. Harta itu berkurang apabila dibelanjakan dan ilmu itu bertambah dengan dibelanjakan.
– Orang berilmu lebih utama dari pada orang yang selalu berpuasa, bershalat dan berjihad. Apabila mati orang yang berilmu, maka terdapatlah suatu kekosongan dalam Islam yang tidak dapat ditutup selain orang penggantinya.
– Tiadalah kebanggaan selain bagi ahli ilmu, mereka memberi petunjuk kepada orang yang meminta ditunjukkan.
Nilai manusia adalah dengan kebaikan yang dikerjakannya, dan orang-orang bodoh itu adalah musuh ahli ilmu.
Menanglah engkau dengan ilmu, hiduplah lama!
Orang lain mati, ahli itu terus hidup.
– Kalau engkau ingin menjadi raja, pakailah sifat qana’ah. Kalau engkau ingin sorga dunia sebelum sorga akhirat, pakailah budi pekerti yang mulia.
- ALI BIN HUSAIN
– Tidaklah kamu bersahabat, sebelum seorang dari kamu memasukkan tangannya ke dalam lengan baju temannya atau ke dalam saku baju temannya atau ke dalam saku bajunya lalu mengambil dari padanya apa yang dikehendakinya, dengan tidak seizinnya.
- ALISAHBANA, TAKDIR.
– Kemauanlah yang menjadikan orang-orang besar yang ada di dalam sejarah.
- ALQAMAH ATH THARIDI
– Bertemanlah dengan orang dimana apabila engkau melayaninya niscaya ia menjaga engkau.
Jika engkau menemaninya niscaya ia menimbang dengan penghargaan akan engkau.
Jika engkau memerlukan perbelanjaan niscaya membelanjai engkau.
– Bertemanlah dengan orang apabila engkau mengulurkan tanganmu kepadanya dengan kebaikan, niscaya disambutnya.
Jika melihat dari padamu kebajikan niscaya diperkirakannya. Jika ia melihat kejahatanmu niscaya ditutupkannya. Jikalau datang bencana kepadamu, niscaya ditolongnya kamu.
- AMBROSE BIERCE
– Agama adalah anak harapan dan kekhawatiran, menjelaskan alam ghaib.
- AMIN RAIHANY
– Terimalah dengan hati besar yang positif akan apapun yang ada hari ini, dan tiap-tiap hari mesti bersungguh-sungguh, walaupun kesungguhan itu ada yang tak berbuah.
Tidurlah dengan hati tenang dan ikhlas dengan penuh kepercayaan kepada Allah, kemudian kepada diri sendiri, kelak kalau engkau bangun pagi – pagi, engkau beroleh kegiatan dan kemauan baru untuk berjuang pula.
– Kebahagiaan itu didapat di dalam perjuangan yang terus menerus. Bahagia yang paling besar adalah pada kemenangan yang silih berganti. Dan kemenangan tidak akan ada jikalau tidak ada perjuangan.
- ANATOLE FRANCE
– Kita menamakan ajaran adat yang tidak dari kita sendiri tidak beradat.
- AL ANISAH MAI
– Kalau engkau kaya bersyukurlah!
Karena di hadapanmu terbentang luas kesempatan untuk mengerjakan yang sulit-sulit. Perbuatanmu disyukuri orang, engkau beroleh pujian di mana-mana. Engkau menjadi mulia, tegakmu teguh. Di hadapanmu terhampar permadani kepujian, sebab engkau beroleh kebebasan dan kemerdekaan.
– Kalau engkau miskin, bersyukurlah!
Sebab engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, yaitu penyakit kesombongan yang banyak menimpa orang kaya.
Bersyukurlah, karena tiada ada orang yang akan hasut dan dengki kepadamu lagi karena kemiskinanmu.
Kefakiran dan kemiskinan adalah nikmat, nikmat yang tidak ada jalan bagi orang lain buat berkecil hati, dan tiada ada pintu bagi kebencian.
-Kalau engkau dermawan, bersyukurlah!
Karena dengan kedermawananmu dapat mengisi tangan yang kosong, telah dapat menutup tubuh yang telanjang, engkau tegakkan orang yang hampir roboh. Dengan sebab itu engkau telah menuruti perintah hatimu dan perintah kemanusiaan sehingga engkau beroleh bahagia. Berpuluh bahkan beratus makhluk Tuhan akan sanggup mengantarkan pujian kepada Tuhan karena pertolonganmu. Kebahagiaan hatimu yang tadinya hanya satu sekarang berlipat ganda, sebab telah banyak orang lain yang telah mengecap nikmatnya.
– Kalau engkau masih muda belia, bersyukurlah!
Karena pohon pengharapanmu masih subur, dahan-dahannya masih rindang dan rimbun, tujuan kesenanganmu masih jauh. Sebab umurmu masih muda, mudahlah bagimu membuat mimpi menjadi kenyataan.
– Kalau engkau telah tua, bersyukurlah!
Karena engkau telah terlepas dari medan pertempuran dan perjuangan yang sengit, dan engkau telah beroleh beberapa ilmu yan dalam-dalam di dalam sekolah itu. Engkau telah tahu firasat, mengerti gerak-gerik manusia dan tahu ke mana tujuan jalan yang ditempuhnya.
– Kalau engkau dari turunan bangsawan, bersyukurlah!
Sebab engkau telah memperoleh kemenangan yang sukar sekali didapat orang, yaitu orang banyak percaya kepadamu dengan tidak perlu orang beroleh nasihat dari siapa-siapa lagi.
– Kalau engkau dari golongan biasa, bersyukur lah!
Karena lebih baik engkau menjadi pangkal kemuliaan anak cucu dan keturunanmu, menjadi bintang dan pemancang perumahan.
– Kalau engkau punya teman banyak, bersyukurlah!
Karena banyak orang yang menghargai dan memperhatikan engkau, tandanya harga dirimu mahal dan timbanganmu berat.
– Kalau engkau mempunyai musuh, bersyukurlah!
Karena musuh-musuh itu anak tangga untuk mencapai kedudukan yang tinggi. Banyak musuh menjadi bukti atas kesulitan yang engkau kerjakan. Dari celaannya yang benar – benar mengenai kesalahanmu, engkau dapat beroleh pengajaran.
– Kalau badanmu sehat, bersyukurlah!
Sebab kekayaan dan kemuliaan nikmat-Nya telah bersama engkau, karena badanmu yang sehat mudahlah engkau mendaki bukit kesusahan dan menempuh padang kesulitan.
– Kalau engkau sakit, bersyukurlah! Karena sudah ternyata bahwa dirimu adalah medan tempat perjuangan di antara dua alam yang dijadikan Tuhan, yakni kesehatan dan kesakitan. Kemenangan akan terjadi kepada salah satu yang kuat, kesembuhan mesti datang sesudah perjuangan itu baik kesembuhan dunia, ataupun kesembuhan yang sejati.
– Kalau engkau genius, bersyukurlah!
Karena pada tubuhmu telah nyata cahaya gilang gemilang, tandanya Tuhan selalu melihat engkau dengan tenang sehingga menimbulkan kesuburan dalam pikiranmu, dilihat-Nya otakmu sehingga cerdas, dilihat-Nya matamu sehingga jadi azimat, dilihat-Nya suaramu sehingga jadi sihir.
– Kalau engkau dilupakan orang, bersyukurlah!
Karena lidah tidak banyak mencelamu, mulut tak banyak mencacatmu, tak ada orang lain yang dengki kepadamu, tak ada orang yang meniatkan jatuhmu, mata tak banyak memandangmu. Di hadapanmu ada puncak bukit kemuliaan, orang yang masyhur itu berdiri di atas masyarakat, dan engkau berdiri di atas kumpulan tanah dan pasir yang kecil – kecil. Dengan demikian, engkau akan rasa senang hati yang sering kali didapat oleh orang yang bibirnya tak pernah mandi di dalam ombak ilham.
– Kalau sahabatmu setia kepadamu, bersyukurlah!
Karena pertukaran siang dan malam telah menganugerahi engkau kekayaan yang kekal.
– Kalau temanmu berkhianat, bersyukurlah! Sebab kalau kawan-kawanmu yang berkhianat itu mungkir dan meninggalkan engkau, tandanya ia telah memberikan jalan yang lapang untukmu.
– Kalau negaramu dijajah atau dirimu diperbudak, bersyukurlah!
Sebab penjajahan dan perbudakan membuka jalan bagi bangsa yang terjajah atau dari yang diperbudak kepada perjuangan melepas diri dari belenggu. Itulah perjuangan yang menentukan hidup atau mati, dan itulah yang meninggikan nilai. Ketahuilah bahwa tidaklah didapat suatu bangsa yang terus menerus dijajah.
– Kalau negaramu merdeka, bersyukurlah!
Sebab engkau duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa yang lain, ada bagimu kesempatan mencari kekuatan baru. Kemerdekaan itu harus diisi dengan bahan-bahan yang baik, dan bagimu terbuka kesempatan yang seluas-luasnya.
– Kalau namamu termasyhur, bersyukurlah!
Karena di sana dapat engkau mengusahakan tenaga muda setiap hari, dan kekuatanpun bertambah, roh serta semangat menjadi baru. Engkau bertambah subur dan tegak mengarungi lautan dan daratan.
– Kalau engkau berada di dalam kalangan masyarakat yang masih rendah, bersyukurlah!
Karena dengan demikian engkau beroleh kesempatan jadi burung, lebih tinggi terbangmu dari pada orang-orang yang patah sayapnya. Engkau boleh melayang ke suatu langit khayal untuk mengobati pikiranmu yang gelisah, untuk melepaskan dahaga jiwamu.
– Kalau engkau mencintai dan dicintai orang, bersyukurlah!
Karena hidupmu telah berharga, tandanya engkau telah masuk dalam daftar anak bumi yang terpilih. Tuhan telah memperlihatkan belas kasihan-Nya kepadamu karena kegaduhan hati sesama makhluk. Dua jiwa di seberang masyrig dan maghrib telah terkungkung di bawah suatu perasaan di dalam lingkungan Tuhan.
– Kalau cintamu tak berbalas, bersyukurlah!
Karena sesungguhnya orang yang mengusir akan jatuh kasihan dan ingin kembali kepada orang yang diusirnya itu setelah dia jauh dari matanya, dia akan cinta, cinta yang lebih tinggi derajatnya dari pada cinta karena hawa nafsu. Terpencil jauh membawa keuntungan insyaf, kebencian meruncingkan cita-cita dan membersihkan perbuatan sehingga dengan demikian hati akan bersih laksana bejana kaca penuh berisi air khulud, air kekal yang dianugerahkan oleh Tuhan. Sehingga engkau kelak akan beroleh tempat cinta itu, kalau tak ada pada insan akan ada yang lebih besar dari pada insan. Bersedialah menerima menyuburkan cinta walau bagaimanapun besarnya tanggunganmu, karena cinta adalah memberi dan menerima, cinta itu membuat seseorang gelisah, tetapi membawa kepada ketenteraman.
Bersyukurlah! Merasa tenteramlah! Atas segala keadaanmu, karena pintu bahagia dan ketenteraman itu banyak tak terbilang, kesulitan perjalanan hidup kian menit kian baru.
Bersyukurlah selalu!
Merasa senanglah selalu!
Merasa tenteramlah selalu!
Merasa berbahagialah selalu.
- ANOM
– Seorang optimis melihat kesempatan dalam setiap malapetaka, sedang seorang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.
– Kehidupan ini memang penuh dengan kesibukan, tetapi selalu ada waktu untuk bersopan santun dan bermanis budi.
– Tanpa iman, kita bagaikan kaca jendela yang kotor di tengah kegelapan.
– Setiap orang ingin berdoa setiap hari sebelum ajalnya. Karena ia tak mengetahui kapankah hari itu akan tiba, maka ia harus berdoa setiap hari.
– Kasih adalah kekayaan hidup, yang akan menjadi makin banyak apabila dibagi-bagikan kepada orang lain.
- ANTOINE DE RIVARAL
– Iri hati yang berbicara, bahkan yang berteriak tidak berbahaya. Yang harus ditakuti adalah iri hati yang berdiam diri.
- ANSELM FEUERBACH
– Sifat yang menimbang semuanya benar, hanya alat timbangannya saja yang belum tentu benar.
- ARISTOTELES
– Apabila saya bertugas untuk mendirikan sebuah gunung dan saya berhenti bekerja sebelum tumpukan tanah terakhir saya letakkan di atas puncak gunung itu, maka sebenarnya saya telah gagal dalam tugas saya.
‘- Kemustahilan – kemustahilan yang masuk akal selalu lebih baik dari pada kemungkinan – kemungkinan yang tak meyakinkan.
– Manusia itu adalah makhluk sosial, maka dari itu swmua orang harus ingin hidup bersama.
– Teman sejati adalah satu jiwa dalam dua tubuh.
– Jika kita sudi memikirkan kegembiraan orang lain, tentu kegembiraan itu akan singgah kepada kita lebih dahulu.
– Bahagia itu adalah suatu kesenangan yang dicapai oleh setiap manusia menurut kehendaknya masing-masing.
– Bahagia adalah anugerah Tuhan kepada setiap orang yang dipilih-Nya, yang boleh jadi orang lain tidak merasainya, meskipun beroleh bahagia dengan yang tidak beroleh berkumpul setiap hari.
– Sangat buruk persangkaan orang, kalau mereka mengatakan orang tidak merasakan bahagia semasa hidupnya, hanya setelah matinya saja. Orang yang berbuat baik akan beroleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
– Tidak ada orang yang menyukai mereka ditakutinya.
- ARNOT
– Kalau kehormatan itu menjadi pakaian maka ia akan kekal seumur hidup, kalau pakaianmu itu menjadi kehormatan maka ia akan lekas robek.
– Orang yang menghadapi sesuatu dengan sombong dan takabur itu, selamanya tidak akan mengecap rasa bahagia meskipun di waktu itu mendapat sukses sekalipun. Karena kesombongan itu selalu menghambat dan menyebabkan kurang terima sebab meletakkan dirinya lebih dari kedudukannya yang sebenarnya. Oleh karena yang demikian maka suksesnya yang benar, selalu kecil dalam hatinya, padahal dia seorang yang lebih dari “luar-biasa” menurut perasaan gurunya. Sebaliknya bila dia jatuh atau kalah, bukan main mendongkolnya, dia pantang dibantah.
– Kebahagiaan seorang insan, sangat berhubungan dan bersangkutan dengan tarikan hidup. Bertambah kuat tarikan tali itu, bertambah kuat pula pertalian diri dengan bahagia, yang menyebabkan kebencian hidup. Yang menyebabkan hidup ini tidak menarik hati, ialah kalau tidak tahu rahasia hidup. Manusia yang arif bijaksana akan arti hidup dengan sedalam-dalamnya, bukan setengah-setengah jalan, senantiasa merasa beruntung dan tenteram.
– Sejak manusia hidup, rumah tangga adalah pusat kesenangan dan kebahagiaan. Tetapi sekarang, ini pulalah yang paling kacau balau. Kecintaan di antara ayah dan anak, kian lama kian kering dan kaku. Kelemahan tiap-tiap orang mencari ketenteraman pikiran di dalam rumah tangganya, itulah yang paling membawa kecelakaan masyarakat pada hari ini. Kecelakaan rumah tangga disebabkan oleh keadaan diri masing-masing, keadaan ekonomi dan pergaulan sehari-hari. Tidak usah kita mengambil keterangan terlalu jauh. Secara pendek saja dapat kita terangkan salah satu sebab yang menimbulkan kerusakan rumah tangga. Pertama: medan perburuhan terbuka amat besar bagi kaum perempuan. Kedua: perempuan masa sekarang sudah mulai bosan memandang melakukan kewajiban-kewajiban yang perlu dalam rumahnya.
- ATHA
– Habiskanlah waktumu untuk temanmu, sesudah temanmu itu mempunyai tiga perkara ini :
1. Jikalau mereka sakit maka kunjungilah.
2. Bila mereka banyak pekerjaan maka bantulah dan berilah pertolongan.
3. Manakala mereka lupa maka peringatkanlah.
– Suatu majelis ilmu itu, akan menutup dosa tujuh puluh majelis yang sia-sia.
- AUERBACH, BERTHOLD
– Siapa yang selalu mencurigai orang lain, sebenarnya ia sendiri tak dapat dipercaya.
- AYYAH OSCAR
– Aku tidak setuju kalau ada sarjana jadi pengangguran, seperti mendengar berita tukang kayu tidak bisa membuat rumah.
- AYYUB
– Usaha, dimana dengan usaha itu memperoleh sesuatu, ialah lebih aku sukai daripada meminta-minta pada orang.
– Abu Galabah berkata kepadaku: Haruslah engkau terus di pasar! Karena kaya itu dari kesehatan. Yakni: kaya, tanpa memerlukan bantuan dari orang lain.